A. Tenaga
Endongen
Tenaga
Endongen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun.
Tenaga endongen dengan arah vertikal akan mengakibatkan tonjolan berupa kubah
(domes), atau bahkan pegunungan. Sedangkan yang horizontal mengakibatkan
patahan, lipatan retakan dan sebagainya. Contoh tenaga endongen adalah :
Ø
Vulkanisme
Tenaga
tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan
dengan aktivtas keluarnya magma di gunung api. Proses keluarnya magma ke
permukaan bumi disebut erupsi gunung api. Proses vulkanisme terjadi karena
adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antar lempeng. Beberapa gunug api
ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di
kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot). Para ilmuan menduga
aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva.
5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan eksplosif.
8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).
Bentuk-Bentuk Gunung api
Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk yang berbeda yaitu :
1. Gunung api Prisai : Gunung api perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunung api
Maar : Gunung api maar terbentuk
dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang terjadi sekali,
dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar biasanya punya dapur
magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan gas yang
padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung
Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),
3. Gunung api
Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan
berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia
adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung,
Gunung Kerinci,
*Gejala Vulkanisme
Gejala Vulakanik ada dua yaitu :
§
Pravulkanik
Pravulkanik
adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi.
Tanda-tanda
akan terjadinya letusan gunung api adalah :
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
§
Pascavulkanik (postvulcanic)
Pascavulkanik adalah gejala dimana
gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam fase istirahat. Gejalanya
antara lain :
1. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
2. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
3. Uap air (fumarola)
4. Gas belerang (sulfatar)
5. Gas karbondioksida (mofet)
6. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)
1. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
2. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
3. Uap air (fumarola)
4. Gas belerang (sulfatar)
5. Gas karbondioksida (mofet)
6. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)
B. Tenaga
Eksogen
Tenaga
Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang biasanya bersifat
destruktif atau merusak. Tenaga eksogen sangat dipengaruhi oleh bekerjanya
faktor air, angin, organisme dan es. Contoh tenaga Eksogen :
Ø Erosi
Erosi seperti
pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi
dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak,
seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh
jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang
laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial)
• Tahapan
dalam Erosi Air
Proses
pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda
sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut :
1. Erosi
percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang
3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
4. ‘Erosi ‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.
2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang
3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
4. ‘Erosi ‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.
• Bentuk
Permukaan Bumi Akibat Erosi
Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
1. tebing sungai semakin dalam
2. lembah semakin curam
3. pembentukan gua
4. memperbesar badan sungai
1. tebing sungai semakin dalam
2. lembah semakin curam
3. pembentukan gua
4. memperbesar badan sungai
Erosi angin
biasanya terjadi di gurun.
Bentuk
permukaan bumi yang terbentuk antara lain :
1. Batu jamur
2. Ngarai
2. Ngarai
Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
1. Dinding pantai yang curam
2. relung ( lekukan pada dinding tebing)
3. gua pantai
4. batu layar